Jumat, 27 April 2012
SAMBUTAN KADES
SAMBUTAN KEPALA
DESA KEDUNGGONG
PADA ACARA
PENERIMAAN KUNJUNGAN
BUPATI KEBUMEN
RABU, 11 APRIL 2012
ASSALAMU
’ALAIKUM WR. WB.
SELAMAT
SIANG
DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA.
YTH. BAPAK
BUPATI KEBUMEN;
YTH. KEPALA
BADAN, DINAS, BAGIAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN KEBUMEN;
YTH. BAPAK
CAMAT BESERTA JAJARAN
MUSPIKA DAN KEPALA UPTD TINGKAT KECAMATAN SADANG;
BAPAK IBU HADIRIN SEGENAP MASYARAKAT
KEDUNGGONG YANG KAMI CINTAI.
MENGAWALI
SAMBUTAN INI, MARILAH KITA SENANTIASA MEMANJATKAN PUJI SYUKUR KEHADIRAT ALLAH
SWT – TUHAN YANG MAHA KUASA, YANG TELAH MELIMPAHKAN RAHMAT, KARUNIA DAN KASIH SAYANG-NYA
KEPADA KITA SEMUA, SEHINGGA PADA KESEMPATAN SIANG HARI INI KITA DAPAT
DIPERTEMUKAN DAN SEKALIGUS BERSILATURAHMI
PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA BUPATI KEBUMEN DI DESA KEDUNGGONG KECAMATAN
SADANG DALAM KEADAAN SEHAT WAL’AFIAT DAN DALAM SUASANA YANG PENUH KEBAHAGIAAN.
PADA
KESEMPATAN INI, PERKENANKANLAH KAMI MENYAMPAIKAN UCAPAN TERIMA KASIH DAN
SEKALIGUS SELAMAT DATANG KEPADA SEGENAP HADIRIN, KHUSUSNYA KEPADA BAPAK BUPATI
BESERTA ROMBONGAN YANG TELAH BERKENAN HADIR GUNA MENGADAKAN KUNJUNGAN KERJA DI
DESA KEDUNGGONG. KUNJUNGAN BAPAK KALI INI MENUNJUKKAN BETAPA BESARNYA
PERHATIAN BAPAK PADA MASYARAKAT DESA KEDUNGGONG. PERHATIAN TERSEBUT, MEMBUAT
KAMI MASYARAKAT DESA KEDUNGGONG MENJADI
TERMOTIVASI UNTUK TERUS BANGKIT , MESKI KAMI BERADA DI PELOSOK DESA JAUH DARI HIRUK
PIKUK KERAMAIAN KOTA. DALAM PEPATAH JAWA DIKATAKAN “ADOH RATU, CEDHAK WATU”
BAPAK
BUPATI SERTA HADIRIN YANG KAMI HORMATI
DESA
KEDUNGGONG ADALAH DESA YANG BERADA PALING UJUNG UTARA KABUPATEN KEBUMEN. DESA
KAMI MEMPUNYAI 4 RW, DAN 11 RT. PENDUDUK DESA KAMI ADALAH 2,188 JIWA, DENGAN
JUMLAH RUMAH TANGGA 468. MATA PENCAHARIAN PADA UMUMNYA PENDUDUK DESA KAMI
ADALAH PETANI. ADA PETANI, BURUH TANI, BURUH, PEDAGANG, PETERNAK.
BAPAK
BUPATI SERTA HADIRIN YANG KAMI HORMATI
PADA
KESEMPATAN INI PERLU KAMI SAMPAIKAN.
YANG
PERTAMA. TENTANG PEMBANGUNAN DI DESA KEDUNGGONG.
KAMI
MASYARAKAT KEDUNGGONG MENGUCAPKAN TERIMA KASIH
KEPADA BAPAK BUPATI ATAS UPAYANYA MEMPERHATIKAN PEMBANGUAN DI WILAYAH
DESA KEDUNGGONG, DENGAN MENGALOKASIKAN DANA PEMBANGUNAN MELALAUI PROGRAM
PNPM-MANDIRI PEDESAAN. SAMA HALNYA SEPERTI DESA LAIN DI WILAYAH KABUPATEN
KEBUMEN, DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, KHUSUSNYA INFRASTRUKTUR JALAN, KHUSUSNYA
JALAN-JALAN KE PEDUKUHAN SUDAH KAMI UPAYAKAN
UNTUK DIBANGUN DENGAN MENGGUNAKAN DANA PNPM TERSEBUT. AKAN TETAPI ADA SEBUAH PEKERJAAN BESAR KE
DEPAN YANG PERLU KITA PIKIRKAN BERSAMA, YAITU JALAN UTAMA DESA KAMI, JALAN YANG
MENGHUBUNGKAN WILAYAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN KABUPATEN WONOSOBO YANG
PANJANGNYA ± 6,8 KM. JALAN YANG YANG DIBANGUN PADA TAHUN 2006 TERSEBUT, SEPERTI KITA KETAHUI
BERSAMA KONDISINYA DALAM KEADAAN RUSAK. UNTUK ITU KAMI MEMOHON KEPADA BAPAK
BUPATI BERKENAN KIRANYA BAPAK UNTUK MENGUPAYAKAN SEHINGGA JALAN YANG KAMI
MAKSUD, BISA SEGERA DIPERBAIKI. DENGAN HARAPAN BAHWA DENGAN ADANYA FASILITAS
JALAN YANG MEMADAI MAKA AKAN MEMPERLANCAR BERBAGAI KEGIATAN, UTAMANYA KEGIATAN EKONOMI
MASYARAKAT, SEHINGGA BISA MENINGGKATKAN TARAF HIDUP MASYARAKAT KAMI.
YANG KEDUA:
DARI BIDANG EKONOMI PERLU KAMI SAMPAIKAN. LUAS WILAYAH DESA KEDUNGGONG ADALAH
1,025,679 HA. DARI LUAS WILAYAH TERSEBUT 569,243 ADALAH TANAH PERHUTANI. HANYA
SEBAGIAN KECIL ATAU 0,029% BERUPA TANAH SAWAH. YANG LAIN BERUPA TANAH KERING
YANG DITANAMI BERBAGAI TANAMAN PANGAN, SEBAGAI
PENOPANG PEREKONOMIAN SEHARI – HARI. ADAPUN HASIL PERTANIAN YANG DIHASILKAN ANTARA
LAIN KAPULAGA, CENGKEH, DUKU, PETAI, DURIAN, COKLAT, VANILI, KEMUKUS, KETELA
POHON (SINGKONG), TALAS, KAYU TAHUNAN, DAN SEBAGAIAN DARI MAYARAKAT KAMI
SEKARANG MENCOBA BUDI DAYA SALAK PONDOH, MELIHAT KEDEPAN PROSPEK SALAK PONDOH
LUMAYAN BAGUS. DARI BUDI DAYA PERTANIAN TERSEBUT, BELUM ADA SATUPUN YANG
MENJADI KOMODITAS UTAMA DESA KEDUNGGONG. HARAPAN KAMI KE DEPAN DENGAN BANTUAN
DARI INSTANSI TERKAIT UTAMANYA KEPADA BAPAK BUPATI, BAGAIMANA KE DEPAN MEMBUAT
SALAH SATU ATAU DUA, DARI BERBAGAI JENIS BUDI DAYA PERTANIAN TESEBUT AKAN
MENJADI KOMODITAS / HASIL UTAMA DESA KEDUNGGONG.
BAPAK
BUPATI SERTA HADIRIN YANG KAMI HORMATI
YANG KETIGA TERKAIT DENGAN PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DI DESA KEDUNGGONG, PERLU KAMI SAMPAIKAN DI DESA KEDUNGGONG ADA 1 ORANG TENAGA KESEHATAN YAKNI BIDAN. SATU SARANA KESEHATAN YAKNI POLINDES / PKD. PROGRAM PEMERINTAH YANG TERCANTUM DALAM 13 SASARAN PROGRAM MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) ATAU SASARAN PEMBANGUNAN MILENIUM, DENGAN BEBERAPA DIANTARANYA ADALAH
· MENGURANGI JUMLAH KEMATIAN ANAK,
· MENINGKATKAN KESEHATAN MATERNAL (KESEHATAN IBU),
· MENINGKATKAN CAKUPAN PERSALINAN YANG DITOLONG OLEH TENAGA KESEHATAN TERLATIH,.
· MENINGKATKAN PREVALENSI KURANG GIZI PADA BALITA
SALAH SATU KEBIJAKAN PEMERINTAH ADALAH MENGADAKAN PROGRAM JAMPERSAL. AKAN TETAPI TANPA DIDUKUNG SARANA DAN PRASARANA YANG MEMADAI, SASARAN TERSEBUT TIDAK AKAN TERCAPAI. SEPERTI KITA LIHAT BERSAMA SARANA KESEHATAN SATU-SATUNYA YANG ADA, KEADAANNYA SUDAH MEMPRIHATINKAN DAN SUDAH SANGAT PERLU DIRENOVASI. MELIHAT KETERBATASAN KAMI SELAKU PEMERINTAHAN DESA, KAMI MOHON BANTUAN KEPADA BAPAK BUPATI, BAGAIMANA MENGUPAYAKAN SEHINGGA BANGUNAN POLINDES / PKD KAMI BISA LAYAK. HARAPANNYA BISA MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT. PROGRAM PEMERINTAH BISA BERJALAN. SEHINGGA KUALITAS HIDUP WARGA MASYARAKAT DESA KEDUNGGONG SEMAKIN MENINGKAT.
BAPAK BUPATI SERTA HADIRIN YANG KAMI HORMATI
DEMIKIAN
BEBERAPA HAL YANG DAPAT KAMI SAMPAIKAN KEPADA BAPAK BUPATI DAN HADIRIN. SEMOGA TUHAN YANG MAHA ESA SENANTIASA MERIDHOI SETIAP
UPAYA DAN LANGKAH KITA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH.
WASSALAMU
’ALAIKUM WR. WB.
Kamis, 26 April 2012
TAUBAT DAN ISTIGHFAR
A. Ayat-ayat tentang taubat :
Allah Ta'ala berfirman :
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaul batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kama berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Az-Zumar: 53),
"Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "(An-Nisa': 110).
"Dan Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan. "(AsySyuura: 25).
"Orang-orang yang mengevjakan kejahatan kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman, sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang "(Al-A'raaf: 153),
"Dan bertaubatlah Kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. "(An- Nuur: 31).
"Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Al-lah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (A1-Maa'idah: 74).
"Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?" (At- Taubah: 104).
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kama ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (At-Tahriim: 8).
"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap dijalan yang benar. (Thaaha: 82).
'Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?
Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu Balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orangyang beramal. "(Ali Imraan: 135-136).
Firman Allah Ta 'ala:'Mereka ingatAllah, maksudnya mereka ingat keagungan Allah, ingat akan perintah dan larangan-Nya, janji dan ancaman-Nya, pahala dan siksa-Nya sehingga mereka segera memohon ampun kepada Allah dan mereka mengetahui bahwasanya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain daripada Allah.
Dan firman Allah Ta'ala:"Dan mereka tidak meneruskan perbuatan keji itu." Yakni mereka tidak tetap melakukannya padahal mereka mengetahui hal itu dilarang dan bahwa ampunan Allah bagi orang yang bertaubat daripadanya.
Dalam hadits disebutkan :
"Tidaklah (dianggap) melanjutkan (peubuatan keji) orang yang memohon ampun, meskipun dalam sehari ia ulangi sebanyak 70 kali. " (HR. Abu Ya'la Al-Maushuli, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Bazzaar dalam Musnadnya, Ibnu Katsiir mengatakan, ia hadits hasan; TafsiY Ibnu Katsir, 1/408).
B. Hadits-hadits tentang taubat :
- Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah dan memohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya aku beutaubat dalam sehari sebanyak 100 kali " (HR. Muslim).
Demikianlah keadaan Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, padahal beliau telah diampuni dosa-dosanya, baik yang lain maupun yang akan datang. Tetapi Rasul shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba yang pandai bersyukur, pendidik yang bijaksana, pengasih dan penyayang. Semoga shalawat dan salam yang sempurna dilimpahkan Allah kepada beliau.
- Abu Musa
radhiallahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
"Sesungguhnya Allah membentangkan Tangan-Nya pada malam hari agar beutaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan Tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sehingga matahari terbit dari Barat (Kiamat). "(HR. Muslim)
- Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasalkam bersabda:
"Barangssapa bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, niscaya Allah menerima taubatnya. " (HR.Muslim)
Sebab jika matahari telah terbit dari Barat maka ,pintu taubat serta merta ditutup.
Demikian pula tidak ada gunanya taubat seseorang ketika dia hendak meninggal dunia. Allah berfirman :
"Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengeriakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajar kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: 'Sesungguhnya aku bertaubat sekarang .' (An- Nisaa': 18)
- Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (nyawanya) belum sampai di kerongkongan. " (HR· At-Tirmidzi, dan ia menghasan-kannya).
Karena itu setiap muslim wajib bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan maksiat di setiap waktu dan kesempatan sebelum ajal mendadak menjemputnya sehingga ia tak lagi memiliki kesempatan, lalu baru menyesal, meratapi atas kelengahannya. Dan sungguh, tak seorang pun meninggal kecuali ia menyesal. Jika dia orang baik, maka ia menyesal mengapa dia tidak memperbanyak kebaikannya, dan jika ia orang jahat maka ia menyesal mengapa ia tidak bertaubat, memohon ampun dan kembali kepada Allah.
- Dari Ibnu Abbas
radhiallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
"Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka. " (HR. Abu Daud) (Lihat kitab Lathaa'iful Ma'arif, oleh Ibnu Rajab, hlm. 172-178 )
Imam Al-Auza'i ditanya: "Bagaimana cara beristighfar? Beliau menjawab: "Hendaknya mengatakan : "Astaghfirullah, astaghfirullah. " Artinya, aku memohon ampunan kepada Allah.
- Anas
radhiallahu 'anhu meriwayatkan, aku mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, Allah berfirman :
"Allah Ta'ala berfirman:"Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau memohon dan mengharap kepadaku, niscaya Aku ampuni dosa-dosamu yang lalu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai ke awan langit, kemudian engkau memohon ampun kepadaku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan dosa-dosa sepenuh bumi dan kamu menemuiKu dalam keadaan tidak menyekutukanku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datangkan untukmu ampunan sepenuh bumi (pula). " (HR. At-Tirmidzi, ia berkata hadits ini hasan),
- Berdo'a dengan penuh harap.
- Beristighfar, yaitumemohon ampu"an kepadaAllah.
- Merealisasikan tauhid, dan memurnikannya dari berbagai bentuk syirik, bid'ah dan kemaksiatan. Hadits di atas juga menunjukkan luasnya rahmat Allah, ampunan, kebaikan dan anugerah-Nya yang banyak.
Taubat dari segala dosa hukumnya adalah wajib. Jika maksiat itu terjadi antara hamba dengan Allah, tidak berkaitan dengan hak manusia maka ada tiga syarat taubat :
- Hendaknya ia meninggalkan maksiat tersebut.
- Menyesali perbuatannya.
- Berniat teguh untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut selama-lamanya.
Adapun jika maksiat itu berkaitan dengan hak manusia maka taubat itu diterima dengan empat syarat. Yakni ketiga syarat di muka, dan yang keempat hendaknya ia menyelesaikan hak yang bersangkutan.
Jika berupa harta atau sejenisnya maka ia harus mengembalikannya.
Jika berupa had (hukuman) atas tuduhan atau sejenisnya maka hendaknya had itu ditunaikan atau ia meminta maaf darinya.
Jika berupa ghibah (menggunjing) maka ia harus memohon maaf.
Ia wajib meminta ampun kepada Allah dari segala dosa. Jika ia bertaubat dari sebagian dosa, maka taubat itu diterima di sisi Allah, dan dosa-dosanya yang lain masih tetap ada. Banyak sekali dalil-dalil dari Al-Qur'an, Sunnah dan Ijma' yang menunjukkan wajibnya melakukan taubat. Dalil-dalil yang dimaksud telah kita uraikan di muka. Allah menyeru kita untuk bertaubat dan ber-istighfar, Ia menjanjikan untuk mengampuni dan menerima taubat kita, merahmati kita manakala kita bertaubat kepada-Nya serta mengampuni dosa-dosa kita, dan sungguh Allah tidak mengingkari janji-Nya.
Ya Allah, terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Amin.
UNTAIAN NASIHAT BUAT HATI
UNTAIAN NASEHAT BAGI HATI
Rasulullah bersabda: "Peganglah oleh kalian kejujuran, karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke dalam surga. Seseorang senantiasa jujur, dan memilih kejujuran sampai dia tercatat sebagai orang yang selalu jujur di sisi Allah. Dan jauhilah oleh kalian dusta, sesungguhnya dusta itu membawa ke maksiat, dan maksiat membawa ke dalam api neraka. Seseorang senantiasa berdusta, dan memilih kekedustaan sampai dia tercatat sebagai orang yang selalu berdusta di sisi Allah."
Rasulullah bersabda : "Orang muslim adalah saudara muslim dia tidak mengkhianati temannya dan tidak membiarkannya (tanpa memberikan pertolongan). Setiap muslim atas saudaranya muslim diharamkan kehormatan, harta dan darahnya. Takwa itu berada di sini, cukuplah seseorang melakukan kejahatan dengan menghina saudaranya muslim. H.R Tirmizi ia berkata : Hadits hasan.
Allah memerintahkan kita untuk menolong orang yang dizolimi dan orang yang melakukan kezoliman. Rasulullah bersabda -shallallahu `alaihi wa sallam-: "Tolonglah saudaramu yang melakukan kezoliman dan yang dizolimi, seseorang berkata : wahai rasulullah saya akan menolongnya jika dia seorang yang dizolimi, lalu bagaimana saya menolongnya jika dia melakukan kezoliman? Rasulullah bersabda: kamu menahannya, atau menghalanginya dari kezoliman, maka hal itu adalah cara untuk menolongnya." (H.R. Bukhari).
Rasulullah bersabda dalam hadits qudsi: "Wahai hamba-hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezoliman terhadap diri-Ku, dan Aku telah jadikan kezoliman itu suatu hal yang diharamkan di antara kalian, oleh karena itu janganlah kalian saling menzolimi."
Allah telah mengabarkan kepada kita sesungguhnya kezoliman itu adalah kegelapan pada hari kiamat Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah, dan jika ada kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar". (QS. An Nisa`:40 )
Allah memerintahkan kita untuk bersaudara, menjaga persaudaraan; Rasulullah bersabda : "Orang muslim adalah saudara muslim dia tidak mengkhianati temannya dan tidak membiarkannya (tanpa memberikan pertolongan). Setiap muslim atas saudaranya muslim diharamkan kehormatan, harta dan darahnya. Takwa itu berada di sini, cukuplah seseorang melakukan kejahatan dengan menghina saudaranya muslim. H.R Tirmizi ia berkata : Hadits hasan.
Matahari terbit di waktu pagi lalu terbenam di senja hari, dan sehari pun berlalu, namun ada pertanyaan baru yang patut untuk kita renungi, “Apa yang kita kerjakan untuk mengisi hari itu?” Berapa banyak hari yang berlalu, berapa banyak umur telah kita lewati, namun sedikit di antara kita yang menghitung diri, menjinakkan nafsu dengan cambuk muhasabah. Bahkan kebanyakan manusia membiarkan hari-harinya lewat, sedangkan dia tenggelam di dalam lautan kelalaian dan gelombang panjang angan-angan.
Ketika fajar menyingsing, banyak manusia yang menyambut hari mereka dengan niat yang tidak lurus. Setelah sehari terlewatkan, ketika malam menjelang, mereka kembali menuju kasur-kasur mereka dengan niat yang tiada beda pula. Seorang bijak ditanya, "Dengan niat apakah seseorang bangun dari tempat tidurnya? Maka dia menjawab, "Jangan kau tanya tentang bangunnya dulu, sehingga diketahui bagaimana dia itu tidur. Barangsiapa yang tidak tahu bagaimana dia tidur, maka tidak tahu bagaimana dia bangun."
Wahai saudaraku, perhatikan matahari yang terbit dan tenggelam. Sudahkah kau renungkan harimu yang kau lalui? Tanyakan! Apa yang sudah kupersembahkan untuk kebaikan, apa kah yang kuperbuat ini untuk menyam-but hari-hariku? Amat banyak manusia yang tidak memiliki perhatian terhadap berlalunya waktu, padahal nafasmu wahai anak Adam, adalah sesuatu yang dihitung dan tertulis.
“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata, "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dan Rabbmu tidak menganiaya seorang jua pun". (al-Kahfi : 49)
Janganlah anda keluar dari rumah di pagi hari, kecuali untuk sesuatu kebaikan yang diridhai oleh Tuhanmu. Sungguh merugi, sungguh celaka mereka yang melewati hari-harinya dengan sia-sia, bukan dengan mela-kukan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla. Ketika matahari bersinar di siang hari, mereka melewati dengan kemak-siatan dan ketika dia terbenam, mereka mengakhiri hari itu dengan kemaksiatan pula. Hari kita adalah umur kita, jika telah lewat sehari, maka semakin dekat jalan kematian yang akan kita tuju. Dan bila maut benar-benar telah datang, maka habis sudah-harimu itu.
Dawud ath-Tha'i Rahimahullaah juga mengatakan, "Malam dan siang tak lain hanya sekedar perjalanan yang pasti dilewati oleh seluruh manusia, sehingga hari-hari itu habis mereka lewati sampai akhir perjalanan. Jika engkau mampu menyiapkan bekal pada setiap harinya untuk perjalanan yang akan datang (akhirat), maka lakukan itu. Karena terputusnya perjalanan sudah dekat, sedang urusan lebih cepat dari itu. Berbekallah untuk perjalananmu, dan selesaikan urusan yang dapat kau selesaikan, seakan-akan urusan itu selalu mengagetkanmu.”
Demikianlah orang sholeh memahami betapa berartinya waktu dan umur. Mereka berusaha sekuat tenaga menghabiskan hari-harinya di dalam ketaatan kepada Allah. Maka sepantas-nya setiap orang yang berakal meng-hitung dirinya, lalu mengarahkannya menuju jalan ketaatan. Demikian setiap hari ketika menyambut pagi hari yang baru. Ketika menuju pembaring-an di malam hari hendaknya mengu-lang lagi muhasabah itu dan terus bertanya kepada diri sendiri.
"Panjang angan-angan akan melahirkan rasa malas mengerjakan ketaatan, menunda-nunda taubat, cinta dunia, melupakan akhirat serta kerasnya hati. Karena kelembutan dan kebeningan hati, hanya akan diraih dengan meng-ingat mati, kubur, pahala, siksa serta huru hara di Hari Kiamat sebagaimana difirmankan Allah Subhannahu wa Ta'ala, artinya,
“Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras.”
“Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras.”
Manusia yang berakal adalah dia yang menjadikan dunia ini sebagai ladang untuk akhirat, menanam dan menyirami dengan berbagai amal shaleh agar dapat memetik buahnya kelak di akhirat. Hari di mana manusia tidak mendapatkan apa-apa kecuali apa yang telah diperbuatnya berupa kebaikan maupun keburukan.
Wahai saudaraku, apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut suatu hari, dimana engkau sendirian di dalam kubur. Apakah selama ini engkau termasuk orang yang terlena dengan angan-angan yang panjang atau kah termasuk orang yang menggunakan bashirah (pandangan yang jernih) yang beramal untuk hari esok ?
Orang yang menjadikan hari-harinya penuh dengan kebahagiaan , kebaikan dan ketaatan, maka dialah orang yang telah mendapatkan taufik.
Dan Allah telah membebankan kepada kita agar kita bisa menjadi orang-orang yang menegakkan keadilan. Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu." (QS An Nisa : 135 )
Sesungguhnya lidah orang bijak itu ada dibalik hatinya.
Apabila dia ingin berkata maka dia kembali kepada hatinya.
Jika itu bermanfa'at baginya maka dia berkata.
Namun jika itu berdampak buruk baginya maka diapun menahan mulutnya.
Sedangkan orang bodoh, hatinya berada diujung lidahnya.
Dia tidak kembali kepada hatinya.
Apa saja yang ada dimulutnya maka dia ucapkan.
Apabila dia ingin berkata maka dia kembali kepada hatinya.
Jika itu bermanfa'at baginya maka dia berkata.
Namun jika itu berdampak buruk baginya maka diapun menahan mulutnya.
Sedangkan orang bodoh, hatinya berada diujung lidahnya.
Dia tidak kembali kepada hatinya.
Apa saja yang ada dimulutnya maka dia ucapkan.
Hai anakku! Sesungguhnya sebagian ucapan itu lebih tajam dari mata pedang, lebih keras dari batu, lebih pahit dari kesabaran, serta lebih menusuk dari ujung jarum. Sesungguhnya hati itu adalah tempat persemaian bagi perkataan yang baik.
Jauhilah tujuh perkara, maka badan dan hatimu akan tenang, kehormatan dan agamamu akan selamat;
Janganlah kamu sedih terhadap apa-apa yang luput darimu,
Janganlah kamu gundah terhadap apa-apa yang belum menimpa dirimu,
Janganlah engkau menuntut imbalan terhadap apa yang belum kau kerjakan,
Janganlah engkau cela orang padahal dia sepertimu,
Janganlah kamu marah terhadap seseorang yang kemarahannya tidak membahayakan dirimu,
Janganlah kamu puji seseorang sedang dirimu belum mengetahui kejelekannya,
Janganlah kamu melihat dengan hawa nafsu apa-apa yang belum menjadi milikmu
Janganlah kamu sedih terhadap apa-apa yang luput darimu,
Janganlah kamu gundah terhadap apa-apa yang belum menimpa dirimu,
Janganlah engkau menuntut imbalan terhadap apa yang belum kau kerjakan,
Janganlah engkau cela orang padahal dia sepertimu,
Janganlah kamu marah terhadap seseorang yang kemarahannya tidak membahayakan dirimu,
Janganlah kamu puji seseorang sedang dirimu belum mengetahui kejelekannya,
Janganlah kamu melihat dengan hawa nafsu apa-apa yang belum menjadi milikmu
Langganan:
Postingan (Atom)